Selasa, 19 Mei 2015

baterai bekas jangan dibuang (menaikkan tegangan baterai dengan toroida )

kita selama ini beranggapan jika baterai kering yang bekas nggak ada gunanya lagi, biasanya kita langsung membuangannya ke tempat sampah. tapi disini kita akan belajar memanfaatkan  batre bekas tersebut. lah untuk apa? kan sudah bekas? pasti lampu nya redup? pasti hanya bertahan sebentar? nah. disini kita akan buang jauh-jauh mitos itu.
aku dapat pelajaran berharga ini dari kampus tercintaku ITM MEDAN, dalam mata kuliah MEDAN ELEKTROMAGNETIK yang dibawakan oleh dosen muda kami (pak Muhammad Fitra)

bahan-bahan yang dibutuhkan sangat-sangat sederhana. yakni;
- kabel enamel

-batre soak



-toroida bulat
https://energidanelektromagnetisme.files.wordpress.com/2012/04/toroidal-power-transformers-60852.jpg

-multimeter

-lampu led














https://energidanelektromagnetisme.files.wordpress.com/2012/04/joule7.jpg


Menaikkan tegangan batre dengan Rangkaian Joule Thief dari Lampu Bekas dengan Baterai Kering

Apa dan Bagaimana Cara Kerja Joule Thief
Joule Thief, joule adalah Satuan Internasional untuk energi dan Thief artinya pencuri. Sesuai namanya Pencuri Energi, rangkaian ini akan mencuri energi yang masih tersimpan pada sumber energi / sumber tegangan. Jadi rangkaian Joule Thief ini bukan memperkuat, menambah ataupun memperbaharui energi dan daya. Tapi mencuri/memaksa/memanfaatkan sisa energi yang tidak terpakai. (jika pakai sumber tegangan bekas/batere soak)


Misalkan pada batere, 1,5volt dengan kapasitas 1 ampere. Berarti daya batere ini adalah 1,5watt. Kemudian dipasangkan pada jam dinding yang membutuhkan tegangan 1,5volt 1miliampere. Berarti daya yang dibutuhkan jam dinding adalah 0,0015watt. Dengan ini, batere sanggup memberi energi pada jam dinding selama (1,5/0,0015) = 1000jam.
Namun pada kenyataannya, sumber tegangan tidak serta merta langsung habis pada masa kerjanya namun tegangannya menurun. Misalnya pada batere 1,5 volt ini, pada jam ke 900, tegangan menurun sehingga tidak sanggup menyalakan jam dinding. Jadi batere ini masih menyimpan sisa energi 100jam. Nah energi 100 jam inilah yang dicuri oleh joule thief.

Contoh lain lihat gambar grafik di bawah ini, berikut ini adalah grafik penggunaan energi pada sumber energi (batere,kapasitor, dsb). Jadi makin lama tegangan yang dihasilkan akan semakin menurun.
 

Perhatikan perbedaannya pada gambar grafik dibawah tentang penggunaanya pada beban.

Jadi ketika tegangan menurun, beban sudah tidak menerima energi, sehingga penggunaan energi berhenti pada tegangan 12v pada bulan ke 4. Hal ini tentu saja menyisakan energi dalam batere tersebut. Nah sisa energi inilah yang dimanfaatkan oleh joule thief.

Lalu bagaimana dengan daya pada joule thief yang mampu menyalakan beban dengan nilai lebih dari sumber energi, ada yang tegangannya berlipat ada juga yang tegangannya tetap? Untuk menjawab ini, silahkan baca postingan saya yang ini : http://www.dadanpurnama.com/2015/01/hubungan-daya-energi-tegangan-dan-arus.html

Ayo Praktek
Di sini saya akan membuat rangkaian paling sederhana dahulu. Oke siapkan bahan-bahan utama kita

- Lampu hemat energi / TL / CFE bekas aja ya
- 2 kabel beda warna 50cm aja cukup
- Solder buat buka patrian di PCB lampunya

Pertama buka casing lampu tersebut, dan lihat rangkaian di dalamnya. Untuk membuat rangkaian sederhana joule thief ini, kita hanya membutuhkan tiga buah komponen saja, yaitu
- Transistor NPN, lampu hemat energi selalu pakai ini. Type yang saya dapatkan adalah 13001, mungkin Anda memdapat MJE13001B, 13001D, dsb sama saja....
- Resistor, nilai tahanan yang saya pakai adalah 33 Ohm (orange orange hitam emas)
- Toroid, ferrit yang berbentuk lingkaran itu lepas semua kabelnya


Okey bahan udah siap sekarang perlu diperhatikan untuk kaki-kaki transistor transistor 13001 saya yang ini kakinya B C E
Mungkin pin transistor anda berbeda, jadi tes/cek lagi kaki transistornya ya...



Kedua, lilitkan kedua kabel secara bersamaan, sampai lingkaran toroid itu penuh



Kali ini saya Cuma bisa sampai enam lilitan saja.


Lalu potong kabel sisanya untuk menyambungkan yang lain dan kelupaslah plastik pelindungnya


Lalu hubungkan satu buah kabel dengan yang lain, dalam hal saya, kabel ujung kuning dengan kabel pangkal hitam (lilitan pertama kabel kuning dengan lilitan terakhir kabel hitam)



Ketiga, sambungkan basis transistor ke resistor dengan kabel


Biar mudah, juga sambungkan kabel-kabel ke kaki transistor yang lain.

Lalu, sambungkan sisa kabel toroid tadi, yang satu ke resistor, yang satu lagi ke kolektor transistor. Dan rangkaian utama telah selesai
 

Perhatikan kabel-kabel di kaki transistor, jangan sampai ada yang korslet, di patri aja lebih baik.

Sekarang, tinggal tes dengan baterai dan LED. Gak punya? Gampang, cari aja korek api pemantik gas yang ada lampunya. Lalu tambahkan kebel-kabelnya.

Saya sudah punya lampu LED sendiri, jadi tinggal mencari baterainya, dan inilah :


Coba sekarang kita nyalakan LED ini dengan satu baterai? Apakah nyala? TIDAK!


Sekarang, rangkaikan LED ke rangkaian joule thief


Lalu pasangkan baterainya, apa yang terjadi? Menyala!!!


Ya, meskipun redup, ini dikarenakan baterai kancing yang saya pakai sudah soak banget sekali (hehehe lebay)
Sekarang saya sambungkan ke rangkaian LED bekas keypad HP. Nyala juga semuanya namun hanya sekejap, saya pikir, setrumnya habis tapi setelah dicoba lagi nyala lagi skejap dan begitu seterusnya. Yang mungkin arusnya udah lemah untuk menyalakan 11 LED ini.

Sekarang kita coba dengan baterai kancing yang lebih besar, Nyala lumayan terang!








Kamis, 01 Januari 2015

PARULIAN SINAGA TUTORIAL: SIMULASI MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN ISIS PROTEUS

PARULIAN SINAGA TUTORIAL: SIMULASI MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN ISIS PROTEUS

SIMULASI MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN ISIS PROTEUS 

by: parulian sinaga


Pada kesempatan yang berbahagia ini, Parulian akan sedikit menjelaskan tentang bagaimana cara mensimulasikan program mikrokontroler yang telah kita buat (menggunakan CodeVisionAVR, AVR Studio ato yang lainnya) ke dalam suatu rangkaian menggunakan PROTEUS. Hal ini sangat cocok untuk mendesain suatu aplikasi mikrokontroler sehingga sebelum membuat hardware kita dapat mengetahui bagaimana kerja program yang akan kita download pada mikrokontroler.
Langkah pertama : seperti biasa buka program ISIS PROTEUS
Langkah kedua : buat rangkaian simulasi mikrokontroler nawak (disisni saya pakai interface mikrokontroler ATMEGA16 dengan LCD)

Langkah ketiga : klik kanan pada komponen ATMEGA16>>pilih edit properties.

Langkah keempat : pada kotak dialog edit component klik ikon browse pada kotak program file
Langkah kelima : pilih file program yang akan dimasukkan dalam mikrokontroler (simulasi). File program dapat berekstensi HEX, UBROF, COFF, ELF, atau OBJ. lalu klik Open

Langkah keenam : klik OK pada kotak dialog Edit Component
Langkah ketujuh : Jalankan simulasi (klik tombol play)


SELAMAT MENCOBA