Minggu, 28 Desember 2014

Energi Abadi

KONSEP ENERGI ABADI
Energi itu sangat mustahil abadi karena kita tahu bahwa bunyi Hukum Kekekalan Energi mengatakan: “ Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang lain.“




PARULIAN SINAGA
 
ELECTRICAL ENGINEERING
 
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

 

 

 

 

 

konsep Swacala Abadi


Seandainya sumber energi yang tak pernah habis dan dapat diciptakan sendiri secara sempurna seperti swacala abadi itu ada..

Sampai saat ini belum ada satupun bukti yang bisa dipertanggungjawabkan dan diakui oleh para ahli dalam bidang fisika maupun energi, bahwa ada swacala abadi yang telah tercipta.
Tidak sedikit pula hingga saat sekarang para ahli atau orang-orang yang juga terobsesi untuk bisa membuktikan system ini, terus melakukan riset dan percobaan-percobaan. Tujuan awal dan akhir dari dari system ini mula-mula memang untuk menemukan sumber energi yang tidak akan pernah habis dan bisa diciptakan dengan sendirinya.

Saya dan teman-teman masa sekolah dulu telah mencoba mempraktekan system ini dengan tujuan yang sama dengan orang-orang yang pernah mencobanya. Harap-harap cemas biasanya juga menyertai di awal-awal melakukan percobaan dan mempraktekannya. Hingga berkali-kali kegagalan dan melakukan analisa serta evaluasi lebih jauh sesuai dengan dalil maupun teori ilmu fisika maupun hukum-hukum alam yang bisa terkait dalamnya, akhirnya kami juga menyimpulkan system ini tidak mungkin terjadi.  (meski dalam hati masih berharap suatu saat ada yang berhasil memecahkan masalah dan berhasil membuat system ini berjalan)

Satu bahasan kecil dari tulisan pertama saya tentang swacala abadi , bisa saya sederhanakan dengan gambaran sebagai berikut :

 
Melihat dan membayangkan system generator pembangkit sumber listrik yang bisa dipake untuk memutar motor sehingga putaran motor bisa untuk menggerakan unit magnet pada generator yang akhirnya menghasilkan listrik untuk menggerakan motor dan seterusnya...
Semua telihat masuk akal dan sempurna dengan sumber energi yang dihasilkan maupun energi yang dipergunakan. Namun realitanya tidaklah demikian.

Generator yang berputar dan menghasilkan listrik sebagai sumber energi akan menghasilkan listrik sebesar atau sebanding dengan energi yang dipakai untuk memutar generator. 

Energi yang dipakai untuk memutar generator, sebagian terbuang (lebih tepatnya berubah) menjadi panas, mengatasi gesekan material, getaran, dan mungkin juga yang lain yang belum kami temukan. Setidaknya begitu nyata bahwa energi untuk memutar generator tidak sepenuhnya 100% tersalur untuk memutar generator. 

Demikian juga energi listrik yang dihasilkan untuk memutar motor, tidak 100% terserap menjadikan motor berputar. Sama seperti energi yang terpakai untuk memutar generator, maka saat listrik memutar motor , ada juga energi yang terbuang berupa panas, gesekan, getaran, dan lainnya.  Maka yang terjadi adalah, suplai energi listrik dari generator yang harusnya menghasilkan tenaga putar 100% ternyata tereduksi energinya terbuang manjadi panas dan lain-lain. Anggap aja dari 100% putaran generator menghasilkan 90% energi listrik, untuk memutar motor. Saat motor berputar dengan 90% energi listrik, putaran yang dihasilkan tereduksi karena energi yang terbuang tadi menjadi 80%. Nah putaran motor 80% ini dipakai untuk memutar generator yang nantinya juga menghasilkan energi listrik lebih rendah karena reduksi-reduksi tadi. Demikian terus hingga system tersebut akan berhenti berputar.

Tentu saja dalam hitungan ilmu fisika tidaklah sesimple ini hitungan dan satuan ukurannya. Saya buat gambaran mudah dengan ukuran prosentase agar lebih simple dalam memahami.
Bayangkan bila system ini diterapkan pada sepeda, pada tulisan swacala abadi yang pertama. Selain ada reduksi energi karena berubah menjadi panas, gesekan, juga ada beban sendiri sepeda, beban penumpang, tahanan udara atau angin, gravitasi dan lain-lain yang bisa memperbesar juga gesekan yang harus diatasi.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH